Pengembangan Kapasitas UMKM Tunanetra Sulsel Melalui Vokasi

MAKASSAR - Transformasi digital bagi UMKM dewasa ini merupakan harga mati. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan keberlangsungan aktivitas bisnis di era yang serba modern ini.

Gambar Sebuah Bisnis Laundry

Pasalnya, persaingan bisnis kini tak hanya berproses di dimensi ruang dan waktu saja. Ada sebuah entitas di mana siapa pun dapat terhubung secara langsung. Itulah digitalisasi.

Kelompok disabilitas, dalam hal ini tunanetra mau tak mau harus berakselerasi agar tidak ditenggelamkan oleh zaman. Melalui kegiatan vokasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UIM Makassar yang berkolaborasi dengan DPD PERTUNI Sulawesi Selatan, sebanyak 26 tunanetra menjalani serangkaian pengembangan kapasitas UMKM di Hotel Horison Ultima Makassar pada 25-27 September 2024.

Kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi jembatan untuk memperoleh kemampuan mengembangkan bisnis sehingga dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Daerah PERTUNI Sulawesi Selatan, Yoga Indar Dewa dalam keterangannya, Rabu (18/9/2024) lalu.

"Ada beberapa usaha teman-teman yang belum dikenal luas oleh masyarakat. Siapa tahu melalui pelatihan ini, dapat menambah pengetahuan kita bersama untuk menjangkau pasar," ungkapnya.

Dirinya menambahkan, bahwa agar sekiranya kegiatan serupa dapat terlaksana di kemudian hari lagi.

"Kita harapkan pembinaan seperti ini tidak hanya sesekali diadakan. Bahkan kalau bisa dilaksanakan secara intensif. Gunanya sebagai ajang mentoring bagi teman-teman untuk kembangkan usahanya," sambungnya.

Hal senada diutarakan oleh Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UIM, Andriansyah, S.Sos., M.I.Kom. Menurutnya, waktu 3 hari tidaklah maksimal dalam membangun motivasi dan kreatifitas berbisnis.

"Tentu 3 hari ini belum cukup. Makanya kita harapkan ke depannya agar program ini tidak berhenti sampai di sini saja," terangnya.

Selama tiga hari mengikuti kegiatan, para peserta dipaparkan dengan perspektif bisnis kreatif. Antusiasme mereka terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Tak sedikit menanyakan tentang pengalamannya dan meminta tips-tips untuk membesarkan kembali usaha setelah melalui pandemi corona.

Diketahui, awal tahun 2020 merupakan masa-masa yang menyulitkan bagi tunanetra yang menggeluti bisnis terapi pijat dan pedagang makanan. Dikarenakan kebijakan Pembatasan Sosial yang diberlakukan akhirnya berdampak pada penurunan penghasilan harian mereka secara signifikan.

Seiring dengan pemberlakuan kebijakan baru tersebut, muncullah gagasan New Normal. Yang mana salah satu dampaknya ialah perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja maupun mencari jasa. Jumlah transaksi secara daring terus meningkat disusul tumbuhnya berbagai e-Commerce yang memanjakan konsumen. Dengan demikian, untuk mempertahankan eksistensi dan menaikkan pamor UMKM tunanetra harus dibenahi dengan serius.

Hal tersebut dijelaskan oleh seorang akademisi UIM, Rifki dalam materinya tentang Business Plan.

"Corona memang membawa dampak yang besar bagi kelanjutan UMKM di seluruh dunia bahkan. Tapi, mengapa setelah pandemi selesai pelanggan belum datang juga ke usaha kita? Berarti ada yang perlu disesuaikan. Manfaatkan media sosial dan siarkan kepada pelanggan bahwa saat ini kita kembali menyediakan layanan!" pungkasnya.

Penulis: Ismail Naharuddin

Post a Comment for "Pengembangan Kapasitas UMKM Tunanetra Sulsel Melalui Vokasi"