Galang Persatuan Gerakan, Senior: "Kobarkan Semangat Itu Kembali!"

MAKASSAR - Permasalahan disabilitas khususnya netra saat ini kian meresahkan. Kurangnya tunanetra yang berintegrasi di sekolah reguler, minimnya pemberdayaan di lapangan pekerjaan, hingga persoalan ekonomi menjadi perhatian khusus yang patut untuk didiskusikan. Pelibatan seluruh pihak yang peduli dengan eksistensi disabilitas netra di Sulawesi Selatan, terkhusus para senior yang melalui banyak pengalaman sangat diperlukan.

Gambar Foto Tudang Sipulung 1

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD PERTUNI Sulawesi Selatan, Yoga Indar Dewa dalam acara tudang Sipulung dengan tema "Refleksi 2 Tahun Gerak Organisasi" pada Jum'at (26/1/2024) di Basecamp PERTUNI, Jl. Kapten Pierre Tendean Blok M No. 7, Makassar. Acara itu dihadiri oleh segenap pengurus, senior serta para kader muda Widya Pratama DPD PERTUNI Sulawesi Selatan.

Diawali dengan perkenalan diri, para kader muda menggambarkan situasi yang tengah dihadapinya masing-masing. Sebagian dari mereka terkendala dalam mengembangkan diri.

Hampir seluruhnya mengaku terkendala oleh skill digital yang belum memadai hingga kesulitan mendapatkan volunteer untuk membantu aktivitas tertentu.

Tak terkecuali dengan sektor ketenagakerjaan. Teman-teman masih sangat jauh dari jangkauan pemberi kerja. Seperti yang diutarakan oleh Ranggo.

"Bagaimana supaya PERTUNI ini setidaknya memfasilitasi teman-teman supaya memiliki kemampuan sehingga bisa diterima bekerja. Selain itu, bagaimana kita bisa melatih adik-adik supaya lebih lancar dalam membaca dan menulis tulisan braille," terangnya.

Salah seorang di antaranya, menerangkan bahwa kendala untuk mengembangkan diri justru dari lingkungan internalnya sendiri. Tidak adanya dukungan bahkan adanya pelarangan untuk berintegrasi di sekolah reguler, memberikan beban tersendiri baginya dalam mengembangkan potensi.

Menanggapi hal tersebut, Lutfi mengemukakan bahwa diperlukan pengawalan yang baik.

"Kita harus sama-sama mengawal permasalahan adik-adik. Dan saya rasa kita semua siap untuk itu. Untuk adik-adik, pilihannya hanya dua. Mau menyerah dengan kenyataan, atau berjuang dengan harapan," ujarnya.

Di sisi lain, Hamzah mengatakan bahwa semangat kebersamaan perlu dikobarkan kembali sebagai wujud keseriusan tindak lanjut atas isu-isu yang dihadapi para anggota.

"Kita harus membakar kembali semangatnya teman-teman seperti yang lalu-lalu. Tidak bisa dipungkiri PERTUNI itu nyawanya kita. PERTUNI harus menjadi alasan untuk kita bersama-sama menggaungkan semangat itu kembali," tandasnya.

Sebagai wujud eksistensi PERTUNI dalam upaya pengembangan potensi para anggotanya, seluruh yang menjadi kendala para kader muda menjadi catatan yang nantinya akan melahirkan tindak lanjut yang nyata. Demikianlah apa yang menjadi respon Yoga selaku pemandu acara Tudang Sipulung tersebut.

"Kami di PERTUNI sudah memutuskan, sekitar satu dua pekan ke depan akan diadakan pelatihan teknologi untuk mengasah keterampilan adik-adik. Tak lupa kita juga canangkan program jalan-jalan kaki sekalian adik-adik bisa latih OM (orientasi mobilitas). Pelatihan tersebut difokuskan untuk adik-adik yang memang mau berintegrasi. Dan jangan sungkan untuk hubungi kakak-kakak di sini kalau kalian punya kendala lain. Pasti bisalah dibantu," ujarnya.

Dirinya pun menghaturkan terima kasih kepada seluruh senior yang menyempatkan hadir dalam kegiatan Tudang Sipulung.

"Terima kasih banyak untuk kakak-kakak senior, kak Hamzah, kak Lutfi, kak Syarif, kak Ranggo serta teman-teman yang lain, atas kehadiran dan masukannya semua. Semoga kita selalu bisa bersinergi. Dan untuk adik-adik tetap semangat tentunya!" tandasnya.

Penulis: Ismail Naharuddin

Post a Comment for "Galang Persatuan Gerakan, Senior: "Kobarkan Semangat Itu Kembali!""